Indonesia Opinion Festival (IOF) yang diselenggarakan oleh DPR RI bekerja sama dengan Platform Citizen OS Indonesia adalah sebuah event khusus di mana masyarakat berkumpul merayakan kebebasan berpendapat dan mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi di Indonesia. Isu-isu tersebut merupakan usulan masyarakat yang terjaring melalui proses pengumpulan rekomendasi dan voting topik yang kemudian didiskusikan bersama dalam Opinion Festival.
Alhamdulillah, berkesempatan menjadi salah satu nara sumber pada acara tersebut, dengan topik “Mewujudkan Pendidikan Berkualitas dan Setara di Indonesia Untuk Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045”.
Banyak hal yang dibahas dan didiskusikan bersama nara sumber lainnya dan peserta yang hadir dari berbagai kalangan, terutama anak-anak muda dari berbagai kampus. Berbagai hal isu-isu terkait pendidikan, mulai dari Guru, Fasilitas atau insfrastruktur sekolah, Kurikulum, sampai dengan keterlibatan orang tua dalam upaya peningkatan kualitas Pendidikan, dibahas dan didiskusikan dengan antusias oleh para nara sumber dan peserta secara interaktif. Bicara tentang kualitas pendidikan dan kesetaraan dalam Pendidikan, tentunya banyak aspek yang dilihat dan saling terkait satu sama lainnya.
Pembahasan pada aspek Guru, banyak kendala dan tantangan yang perlu dicarikan solusi terbaiknya, mulai dari kompetensi yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya, inovasi dan kreativitas guru yang mash rendah dalam pengembangan kurikulum, keterbatasan fasilitas atau media pembelajaran, kesejahteraan finansial guru yang perlu diperhatikan, dan juga kesejahteraan secara mental yang sering muncul dengan banyaknya kasus kriminalisasi guru.
Insfrastruktur sekolah juga menjadi bagian yang sangat penting diperhatikan, infrastruktur sekolah yang memadai dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar, motivasi belajar, dan prestasi akademik siswa. Bangunan sekolah yang kokoh, aman, dan nyaman juga dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
Kualitas Pendidikan sangat tergantung pula pada Kurikulum yang relevan dengan tuntutan zaman, permasalahan Kurikulum yang sering berganti menjadi pembicaraan yang hangat. Pergantian Kurikulum, menandakan masih perlu banyak penyesuaian dalam berbagai aspek yang harus dipertimbangkan relevansinya dengan kondisi masyarakat Indonesia yang beragam.
Keterlibatan orang tua dalam peningkatan kualitas pendidikan pun menjadi poin penting untuk diperhatikan, dengan dukungan dan bimbingan yang tepat dari orang tua, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang cerdas, dan berkarakter. selain itu, Orang tua bukan hanya sebagai pendidik pertama bagi anak, tetapi juga sebagai mitra strategis sekolah dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Peran komite perlu dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan sekolah, sehingga diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang kondusif.
Pemahaman orang tua terhadap pengelolaan sekolah harus ditingkatkan agar tidak terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan terjadinya perselisihan antar orang tua dan guru, sebagaimana yang kita lihat fenomena kriminalisasi guru yang marak saat ini. Perlu digiatkan program-program yang memberikan pemahaman terhadap orang tua tentang Pendidikan, semisal kegiatan Parenting.
Efek era digitalisasi terhadap karakter anak juga menjadi topik yang muncul dalam diskusi ini, di mana anak sudah ketergantungan pada gadget yang sulit dihindari. Peran Guru dan orang tua menjadi penting untuk mengedukasi penggunaan gadget ke arah yang positif, maka Digital Parenting menjadi penting digiatkan sebagai salah satu solusinya.
Kesetaraan dalam pendidikan pun menjadi fokus perhatian, terutama bagi disabilitas, yang memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, Pemerintahpun sudah mengeluarkan kebijakan agar semua sekolah tidak boleh menolak disabiltas, namun memang masih banyak kendala yang dihadapi sekolah, diantaranya keterbatasan sumber daya, fasilitas, dan kurikulum yang relevan untuk melayani pendidikan bagi disabilitas.
Banyak hal lain yang dibahas pada event ini, yang tentunya tak cukup sejam dua jam atau bahkan hitungan hari jika bicara kualitas Pendidikan dengan berbagai macam aspeknya dan begitu komplek permasalahannya. Opini-opini yang muncul pada dasarnya merupakan semangat dari berbagai pihak sebagai bentuk tanggungjawab besama dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia yang lebih baik.
Namun pada akhirnya, apapun kendala dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan pendidikan, tidak menjadi penyurut semangat untuk terus berperan serta dalam dunia pendidikan untuk melahirkan generasi unggul. Kuncinya adalah mau terus belajar, berkolaborasi dan menjaga komunikasi yang baik dengan berbagai pihak. Pendidikan anak untuk masa depannya adalah tanggungjawab bersama, tak perlu berpaku tangan menunggu uluran bantuan dari pihak lain, selama apa yang bisa kita lakukan untuk pendidikan berkualitas, lakukan sebaik mungkin, jadilah agent of change atau agen perubahan yaitu individu atau kelompok yang mendorong dan membantu orang lain untuk menerima dan melaksanakan perubahan agar pendidikan lebih berkualtas.